CrowdStrike adalah perusahaan keamanan siber yang menawarkan perlindungan titik akhir (endpoint) dan layanan keamanan lainnya untuk melindungi organisasi dari serangan siber. CrowdStrike dikenal sebagai pelopor keamanan titik akhir berbasis cloud. Mereka menawarkan platform terpadu yang menggabungkan beberapa layanan menjadi satu, sehingga memudahkan pengelolaan keamanan bagi organisasi.
Berikut adalah beberapa hal yang ditawarkan CrowdStrike: Perangkat lunak antivirus untuk komputer, laptop, dan perangkat lainnya, Pemantauan dan deteksi ancaman siber, Investigasi dan penanganan serangan siber, Intelijen ancaman untuk membantu organisasi memahami jenis serangan terbaru.
CrowdStrike didirikan pada tahun 2011 oleh tiga orang visioner: George Kurtz, Dmitri Alperovitch, dan Gregg Marston. Ketiganya memiliki latar belakang mumpuni di bidang keamanan siber, termasuk pengalaman di FBI dan Symantec. Motivasi mereka mendirikan CrowdStrike adalah untuk menghadirkan solusi keamanan siber yang lebih mutakhir dan efektif dalam memerangi ancaman canggih yang semakin marak.
Baca: Sejarah Microsoft Berjaya Hingga Saat ini
2013: CrowdStrike meluncurkan platform keamanan endpoint cloud-native pertama mereka, Falcon Host. Platform ini menawarkan pendekatan inovatif untuk keamanan siber, dengan fokus pada perburuan ancaman dan respons insiden.
2016: CrowdStrike melantai di New York Stock Exchange (NYSE) dengan simbol saham “CRWD”. Hal ini menandai pengakuan atas potensi dan pertumbuhan perusahaan yang pesat.
2018: CrowdStrike mengakuisisi Deepwatch, perusahaan respons insiden dan analisis ancaman. Akuisisi ini memperkuat kemampuan CrowdStrike dalam menangani serangan siber yang kompleks dan canggih.
Baca: Ganguan pada Microsoft di berbagai negara
2020: CrowdStrike memperluas portofolionya dengan mengakuisisi Humprey, platform manajemen identitas dan akses (IAM) berbasis cloud. Hal ini memungkinkan CrowdStrike untuk menawarkan solusi keamanan yang lebih komprehensif kepada pelanggannya.
2021: CrowdStrike meluncurkan Falcon OverWatch, platform XDR (Extended Detection and Response) yang menggabungkan pencegahan, deteksi, dan respons ancaman dalam satu solusi terpadu.
2023: CrowdStrike menjadi salah satu perusahaan keamanan siber terdepan di dunia dengan valuasi pasar lebih dari $80 miliar. Kesuksesan ini diraih berkat fokus mereka pada inovasi, akuisisi strategis, dan ekspansi global.
2024: Pada 19 Juli 2024, CrowdStrike mengalami gangguan global yang signifikan akibat kesalahan dalam pembaruan perangkat lunak. Gangguan ini berdampak pada jutaan pengguna Windows di seluruh dunia dan menjadi pengingat pentingnya pengujian dan kontrol kualitas yang ketat dalam industri keamanan siber.
Meskipun mengalami kemunduran di tahun 2024, CrowdStrike tetap menjadi pemimpin tepercaya dalam lanskap keamanan siber global. Perusahaan ini terus berinovasi dan berkembang untuk memerangi ancaman siber yang semakin rumit dan melindungi organisasi di seluruh dunia.