kepribadian menurut Allport, Allport meyakini bahwa manusia adalah makhluk rasional yang digerakkan kesadaran, yang berdasar pada masa kini, masa depan, dan bukan masa lalu. Allport meyakini bahwa tingkah laku seseorang adalah sesuatu yang terus menerus bergerak, sehingga konsep utama teorinya adalah motivasi yang membuat orang terus bergerak.
Empat unsur pokok dalam definisi kepribadian menurut Allport, yaitu:
- Istilah dynamic organization. Istilah ini mengacu kepada: (a) adanya perubahan dan perkembangan kepribadian yang berperan aktif dalam individu menyesuaikan diri dengan lingkungan ; dan (b) dalam diri individu ada pusat organisasi yang mewadahi semua komponen kepribadian, lalu menghubungkan satu dengan yang lainnya.
- Istilah psychophysical systems. Istilah ini menunjukkan bahwa kepribadian bukan hanya konstruk hipotetik, namun merupakan fenomena nyata yang mencakup aspek mental dan fisik, kemudian disatukan dalam kesatuan kepribadian.
- Istilah determine. Istilah ini menunjukkan bahwa kepribadian bukan sekedar konsep yang menentukan tingkah laku seseorang, tetapi bagian dari individu yang berperan aktif dalam tingkah laku orang tersebut.
- Istilah unik atau khas. Istilah ini menunjukkan bahwa tidak ada orang yang benar-benar sama dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan, sehingga tidak ada dua orang yang memiliki kepribadian yang sama.
Sifat (Trait) adalah predisposisi atau kecenderungan untuk merespon secara sama terhadap kelompok stimulus yang mirip. Dapat dikatakan juga, sifat adalah struktur psikofisik yang mampu menjadikan banyak stimulus berfungsi ekuivalen, membimbing tingkah laku adaptif dan ekspresif.
Allport membedakan trait menjadi dua, yaitu:
- Trait Umum (Nomothetic Trait). Trait umum adalah sifat bersama yang dimiliki oleh banyak orang, dan digunakan untuk membandingkan orang dari budaya berbeda. Asumsi yang mendasari trait ini adalah persamaan evolusi dan pengaruh sosial. Misalnya, orang Batak memiliki sifat lebih terbuka dibanding suku lain. Atau orang Jawa memiliki sifat lebih sopan dalam berbicara dibanding suku lain.
- Trait Individual (Personal Disposition atau Morphological Trait atau Idiographic Trait). Trait individual adalah manifestasi trait umum seseorang, sehingga selalu unik bagi orang itu. Sifat unik ini merupakan gambaran tepat dari struktur kepribadian. Trait individual merupakan subkategori dari trait umum, yang memiliki tingkat generalitas berbeda-beda, ada yang mempengaruhi tingkah laku secara umum, ada yang hanya mempengaruhi tingkah laku tertentu saja.
Ada dua ciri teori motivasi dari Allport, yaitu:
- menolak masa lalu sebagai elemen penting dari motivasi
- pentingnya proses kognitif, seperti tujuan dan perencanaan, sebagai dasar motivasi.
Dua teori ini menunjukkan keyakinan Allport bahwa manusia adalah makhluk sadar dan rasional, yang bertingkah laku berdasar apa yang diharapkan dapat dicapai, bukan karena keinginan primitif atau pengalaman traumatik masa lalu.
Ada dua tingkat Otonomi Fungsional menurut Allport, yaitu:
- Perseverative Functional Autonomy, yaitu kecenderungan suatu pengalaman mempengaruhi pengalaman berikutnya. Perilaku yang masuk dalam kategori ini adalah perilaku yang berulang dan rutin
- Propriate Functional Autonomy, yaitu kecenderungan yang dekat dengan inti kepribadian, seperti minat yang dipelajari, nilai, sentimen, tujuan, motif pokok, disposisi pribadi, gambaran diri, atau gaya hidup. Motivasi yang berhubungan dengan gambaran diri tersebut lah yang disebut motivasi proprium yang fungsional otonom
Ada tujuh kriteria dari pribadi yang matang menutut Allport, yaitu:
- Memiliki perluasan perasaan diri, artinya kemampuan untuk berpartisipasi dan menyukai rentang aktivitas yang luas. Namun, aktivitas itu harus merupakan aktivitas yang relevan dan penting bagi diri kita sendiri.
- Memiliki hubungan hangat dengan orang lain, artinya kemampuan untuk membina hubungan yang intim dengan keluarga, teman, dan anak.
- Memiliki rasa aman secara emosional, artinya kemampuan menerima emosi diri dengan rasa aman, tanpa tertekan. Misalnya, tidak menyembunyikan rasa marah, namun mengendalikannya dengan tepat, tidak menyerah pada kekecewaan, dsb.
- Memiliki persepsi realistis, artinya kemampuan memandang dunia secara obyektif atau apa adanya.
- Memiliki keterampilan, yang dapat digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan, tugas atau masalah. Orang yang sehat secara psikis dapat melakukan pekerjaan dengan dedikasi, komitmen, dan keterampilan yang dimiliki.
- Memiliki pemahaman diri, artinya kemampuan untuk melihat persamaan dan perbedaan antara gambaran diri ideal dengan kondisi diri yang sesungguhnya, mampu melihat kelebihan dan kelemahan diri sendiri.
- Memiliki filsafat hidup yang mempersatukan, artinya kemampuan mengarahkan dirinya ke masa depan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Kemampuan tersebut tentunya dibarengi dengan nilai-nilai yang melekat kuat dalam pribadi seseorang. Misalnya, menjadi orang yang jujur, dengan prinsip atau nilai kejujuran yang dipegang sejak muda.